TAFSIR REAKSI RUQYAH
Oleh : Ust. Nadhif
Alhamdulillah setelah vakum agak lama, akhirnya sempat juga menulis artikel lagi. Mudah-mudahan sharing ini bermanfaat bagi para peruqyah dan pasien.
Reaksi ruqyah hampir selalu menjadi ukuran utama untuk menyimpulkan apakah seseorang sedang mengalami gangguan jin ataukah tidak. Hal ini lazim terjadi dan sudah menjadi pemahaman semua peruqyah dan pasien., meski sebenarnya ada sebagian jenis gangguan jin yang kadang tidak muncul reaksi sama sekali saat ruqyah seperti ‘ainul jinn. Mudah-mudah lain waktu bisa kita bahas tentang hal ini.
Selain ttg munculnya reaksi saat ruqyah, sebenarnya ada hal yang lebih penting bagi peruqyah yakni memahami reaksi yang muncul tersebut. Saat reaksi muncul, biasanya kita menyimpulkan bahwa si pasien positif mengalami gangguan jin, dan berhenti sampai pada kesimpulan tersebut. Sebenarnya jika, reaksi tersebut diamati lebih jauh maka banyak informasi yang bisa didapatkan peruqyah yakni infromasi tentang gangguan jin yang sedang terjadi atau apa sebenarnya yang sedang terjadi dalam diri si sakit. Oleh karena itu, reaksi ruqyah, selain berfungsi untuk mengukur proses terapi, juga dapat digunakan sebagai alat diagnosa gangguan jin.
Tafsir reaksi ruqyah yang akan saya sebutkan ini tentu tidak berlaku mutlak 100%, tetapi mudah-mudahan mendekati kebenaran. Cara menggunakannya :
- Amati terlebih dahulu gejala gangguan, setelah peruqyah mempunyai gambaran diagnosa ttg sakit yang dialami si sakit, lalu cocokan dengan reaksinya. Jika antara diagnosa dan reaksinya sesuai maka insyaAlloh mendekati kebenaran.
- Atau jika peruqyah tidak memiliki gambaran awal sebagai diagnosa awal ttg sakit yang diderita pasien,tetap lakukan ruqyah, kemudian jika muncul reaksi maka gali-lah apa yang terjadi pada diri pasien berdasarkan reaksi tersebut. Tapi cara ini lbih sulit dibandingkan yang pertama
- Reaksi frontal, melawan. Artinya Jin berasal dari kanuragan, tenaga dalam, dan sejenisnya, aliran non-muslim (bukan dari wirid bid’ah), atau dari khodam yang didatangkan dengan cara-cara selai tirakat, wirid dan sejenisnya
- Reaksi keras, terlihat tenang. Artinya Jin berasal dari khodam yang didatangkan dengan ‘lebel’ Islam seperti wirid dan dzikir.
- Tidak bereaksi sama sekali atau hampir tidak ada reaksi. Artinya Gangguan ada di nasab, keluarga atau rumah
- Menangis. Artinya Ada problem berat yang menyertai gangguan jin
- Tercekik. Artinya ada jimat dan pusaka
- Lemas atau pingsan. Artinya psikis lemah, pasien sedang mengalami beban berat
- Muncul “penampakan” ketika memejamkan mata saat diruqyah. Artinya sosok yang muncul tersebut adalah jin-jin yang mengganggu.(hati-hati jika kasus sihir, agak berbeda)
- Bicara tidak terkendali dan tidak terarah, alias ngomel ga jelas arahnya. Artinya psikis lemah, dalam keseharian sulit mengendalikan diri, mudah terpengaruh, emosi sangat tidak stabil. Jin licik dan tersembunyi, sangat dominan mempengaruhi dalam keseharian pasien, seperti emosinya, perasaan suka dan tidak suka, cara berpikir, cara komunikasi dll. Lebih sering berasal dari jin keturunan atau dari amalan (termasuk pemahaman yang salah).
- Dan lain-lain….:)
Mohon maaf tidak saya sebutkan semua,
tujuan artikel ini hanya untuk memberikan gambaran awal.
Masih banyak reaksi lain yang bisa kita pelajari, tentu tidak setiap kasus memiliki tafsir yang sama persis. Yang ingin saya tekankan dalam artikel ini hanya : peruqyah perlu terus mengamati bahwa setiap reaksi yang dialami pasien sebenarnya mengisyaratkan informasi penting bagi para peruqyah. Oleh sebab itu peruqyah perlu terus memahami apa yang terjadi pada diri pasien baik sebelum, saat ruqyah hingga pasca ruqyah agar hasil ruqyah lebih maksimal.
Semoga sedikit tips ini bermanfaat. Amin
Selama mencoba
Nadhif
Sumber: http://konsultasiruqyah.wordpress.com
0 komentar:
Posting Komentar